Related Articles
Lingkar Post – Ibukota –
Pemeran film "Siksa Neraka" Kiesha Alvaro mengungkapkan bahwa di tempat proses syuting, pengambilan gambar di dalam tempat sungai menjadi adegan paling berkesan lalu menantang bagi ia yang mana dimaksud mengidap asma kemudian sinus.
"Kita ada syuting satu momen, satu hari kami syuting dari jam 19.00 sampai jam 06.00 kemudian itu masih dikejar juga identik waktu sebab banyak banget shot-nya dan juga hampir tidak keburu waktu itu," kata Kiesha Alvaro, di area di Wisma Antara, DKI Ibukota Indonesia Pusat, Senin.
Kiesha Alvaro menganggap adegan pada sungai cukup menantang dikarenakan khawatir sinus atau asma yang mana diidapnya kambuh.
"Aku punya asma, punya sinus, jadi, ketika harus direndam selama berjam-jam lalu itu di tempat di malam hari hari hari, aku mengalami berbagai pertarungan hidup lantaran kebetulan tempat kami syuting itu memang sebenarnya benar agak terpencil dari rumah sakit atau apotek jadi takutnya secara secara tiba-tiba asma atau sinus aku kambuh," ujar Kiesha Alvaro.
Menjalani suasana syuting yang dimaksud digunakan cukup ekstrem, Kiesha Alvaro mengungkapkan bahwa regu produksi juga sudah pernah dilaksanakan menyiapkan upaya antisipasi, seperti petugas medis.
"Pihak produksi pun sudah bertanggung jawab, ada petugas medisnya jadi dari awal telah dilakukan diomongin untuk pengambilan beberapa adegan di dalam area film ini dan juga juga kami sudah setuju dari awal untuk mengambil film ini," kata Alvaro.
"Siksa Neraka" akan tayang pada bioskop mulai 14 Desember 2023. Selain menyuguhkan alur cerita yang tersebut digunakan bukan ada ada pada komik aslinya, film ini juga menjanjikan sinematografi yang digunakan ciamik melalui pengaplikasian CGI.
"Memang menggunakan CGI di tempat di film ini budget-nya lumayan besar, makanya dapat dilihat sendirilah dengan kemarin telah ada meninggalkan trailer dengan efek yang tersebut mana sebegitu megahnya," kata Kiesha.
Pemeran Tyas dalam film "Siksa Neraka" Ratu Sofya mengaku kagum dengan visualisasi yang tersebut digunakan ditampilkan pada film.
"Menurut aku ini bukanlah horor, ini tuh drama thriller yang tersebut bukanlah horor. Hal ini adalah sedih banget, hantunya nggak ada tetapi ada jumpscare lain," kata Ratu.
Sempat menikmati komik "Siksa Neraka" yang digunakan booming pada 1970an sampai 1990an, Ratu mengaku merasa tertarik bergabung sejak menerima naskah skenario hambatan produksi film yang dimaksud dimaksud menggambarkan siksaan api neraka tersebut.
"Waktu itu aku agak syok sih sebenarnya ini tuh komik waktu kecil aku kerap baca sampai ketakutan," ujar Ratu.
