Truk Canter Disulap Jadi Medium Seni serta Doa

Truk Canter Disulap Jadi Medium Seni serta Doa

lingkarpost.com Kaca mata hitam kemudian senyuman tak lepas dari wajah Agus Jeblok saat ia bercerita tentang truk kesayangannya pada Kudus, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Baginya Canter hitam berkelir kuning itu bukan sekedar kendaraan untuk mendulang rezeki. Truk andalannya itu juga dijadikan medium seni lalu tempat harapan dicurahkan.

“Itu memang harapan kemudian doa, hanya saja semata kita tuangkan di dalam media truk,” kata lelaki 48 tahun itu kepada Suara.com.

Agus Jeblok bercerita tentang truk Canter kesayangannya dalam acara Jambore Nasional ke-10 Canter Mania Indonesia Community (CMIC) di tempat Kudus, Jateng pada akhir Oktober 2023. [Suara.com/Liberty Jemadu]
Agus Jeblok bercerita tentang truk Canter kesayangannya dalam acara Jambore Nasional ke-10 Canter Mania Indonesia Community (CMIC) pada Kudus, Jateng pada akhir Oktober 2023. [Suara.com/Liberty Jemadu]

Diparkir bersama sekitar 500 Mitsubishi Canter dalam acara Jambore Nasional Canter Mania Indonesia Community (CMIC) akhir Oktober lalu, truk milik Agus memang menarik perhatian ribuan peserta. Meski warnanya tak mencolok, daya tarik truk Agus terletak pada mesinnya yang digunakan dihiasi motif batik berwarna emas.

Agus bercerita, mesin Canter-nya diberi ukiran motif batik oleh seniman di dalam Yogyakarta pada 2018 lalu. Ia menghabiskan lebih tinggi dari 100 jt untuk menimbulkan ukiran pada mesin tersebut.

Baca Juga  Mitsubishi Xforce Diserahkan ke Pelanggan Pertama pada Jabodetabek

Sementara pada kaca depan, terdapat tulisan dalam bahasa Jawa yang mana berbunyi: kinasih ing manah bedjo ing lampah. Agus mengatakan itu adalah ungkapan doa, serta harapan agar truk kesayangannya itu membawa rezeki.

“Seperti barang yang kita sayangi, kita rawat maka pasti akan membawa berkah serta rezeki dalam perjalanannya,” Agus, yang juga pengusaha rental alat berat dan juga truk, menjelaskan makna tulisan tersebut.

Truk Canter milik pengusaha Agus Jeblok yang tersebut menarik perhatian pada Jambore Nasional ke-10 Canter Mania Indonesia Community (CMIC) di dalam Kudus, Jateng pada akhir Oktober 2023. [Dok KTB]
Truk Canter milik pengusaha Agus Jeblok yang digunakan menarik perhatian di dalam Jambore Nasional ke-10 Canter Mania Indonesia Community (CMIC) di dalam Kudus, Jateng pada akhir Oktober 2023. [Dok KTB]

Menurut Agus para pemilik kemudian pengemudi truk punya pertimbangan serta filosofi macam-macam tentang tulisan pada truk mereka. Ada yang tersebut cuma iseng hingga berdakwah lewat doa serta ayat-ayat suci.

Dalam acara itu sendiri, Museum Rekor Indonesia memberikan Rekor MURI untuk dai kondang Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dan juga CMIC, lantaran memecahkan rekor truk dengan lukisan Gus Miftah terbanyak.

Baca Juga  Produk EV Jadi Proyeksi Toyota Indonesia untuk 2024, Bagaimana Penjualan Model Sport Gazoo Racing?

Di balik lukisan di tempat bodi truk itu, jelas Agus, ada biaya yang dimaksud menguras kantong. Untuk yang dimaksud pembuatan lukisan menggunakan kuas, pemilik truk sanggup menghabiskan hingga di tempat atas Rp 10 juta.

Agus menerangkan tulisan hingga ukiran seperti pada mesin truknya yang tersebut bermotif batik emas mirip sekali bukan sesuatu yang digunakan mubazir.

Seperti sudah disinggung, Agus menghabiskan lebih banyak dari 100 jt untuk menciptakan Canter andalannya terlihat necis. Tetapi saking cantiknya, mobil itu pernah ditawar warga negara asing dalam Bali seharga di dalam atas Rp 700 juta. Agus menolak.

Truk Canter milik pengusaha Agus Jeblok yang digunakan mesinnya berukir emas dalam motif batik menarik perhatian dalam Jambore Nasional ke-10 Canter Mania Indonesia Community (CMIC) dalam Kudus, Jateng pada akhir Oktober 2023. [Dok KTB]
Truk Canter milik pengusaha Agus Jeblok yang dimaksud mesinnya berukir emas dalam motif batik menarik perhatian di area Jambore Nasional ke-10 Canter Mania Indonesia Community (CMIC) di tempat Kudus, Jateng pada akhir Oktober 2023. [Dok KTB]

“Pemilik truk senang. Dia pakai truknya untuk kerja setiap hari, tapi senang melihat kendaraanya,” beber Agus.

Baca Juga  Mitsubishi Fuso Serahkan Unit Pertama Fuso Canter Edisi Sepsial 60 Tahun

Sementara menurut Toni, pengurus CMIC, berbagai dandanan serta modifikasi pada truk komunitasnya sering kali hanya saja lantaran kesukaan kemudian hobi para pemilik atau driver. Meski sebagian besar modifikasi lebih besar bertujuan untuk meningkatkan fungsi kendaraan kemudian ujungnya meningkatkan pendapatan.

Tetapi Toni tak menyangkal jika biaya yang mana dikeluarkan para pemilik truk sangat besar.

“Bahkan ada yang dimaksud biayanya lebih banyak dari harga jual truk itu sendiri,” kata Toni.

Jamnas ke-10 CMIC itu sendiri digelar pada 28-29 Oktober 2023 lalu juga didukung oleh PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan niaga dari Mitsubishi Fuso di area Indonesia. Acara itu diikuti oleh lebih banyak dari 500 unit truk kemudian sekitar 3000 dari hampir seluruh Indonesia.

Check Also

Spesifikasi LC200 yang mana digunakan Jeje pada event AXCR 2023

Spesifikasi LC200 yang digunakan Jeje pada event AXCR 2023

Lingkar Post – Ibukota – Pereli Indonesia Julian Johan akan mengikuti kegiatan Asia Cross Country Rally (AXCR) …