Waspadai diabetes akibat pola makan tak teratur dikarenakan sering begadang

Waspadai diabetes akibat pola makan tak teratur dikarenakan sering begadang

lingkarpost.com Jakarta – Dokter Spesialis dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr M Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. P. D., Subsp. EMD, FINASIM mengatakan bahwa orang yang mana dimaksud sering begadang perlu memperhatikan pola makan agar tiada terkena diabetes.

“Ketika orang begadang, dia akan makan tambahan banyak banyak, namun pada malam hari tidaklah banyak aktivitas yang digunakan dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa saja jadi menyebabkan pribadi lebih tinggi lanjut mudah terkena diabetes,” ujar Ikhsan dalam sebuah wawancara daring yang digunakan mana diikuti dari Jakarta, Senin.

Baca Juga  Haruskah seseorang mengonsumsi suplemen magnesium? Ini kata pakar

Ia menuturkan bahwa para pekerja yang mana mana seringkali begadang atau masuk pada jadwal malam tentunya memerlukan asupan makanan untuk bekerja sehingga merek akan miliki jadwal makan ekstra atau memakan makanan ringan saat bekerja.

Namun, menurutnya, kegiatan pada malam hari di dalam tempat suatu tempat kerja bukan sesibuk pada sianghari, sehingga seringkali para pekerja yang yang disebut masuk justru menghabiskan waktu dia untuk duduk-duduk.

Asupan makanan, terutama karbohidrat, yang digunakan digunakan berlebih ditambah dengan tidaklah ada adanya aktivitas berat yang mana mana dikerjakan inilah yang digunakan mana akhirnya dapat memicu diabetes sebab adanya penumpukan zat gula.

Baca Juga  Hari Diabetes Sedunia 2023: Ini Bedanya dengan Hipertensi juga Asam Urat, Jangan Sampai Tertukar!

Pada wawancara media eksklusif yang digunakan diselenggarakan oleh RS Pondok Indah Group tersebut, doker subspesialis endokrinologi metabolik juga diabetes itu menyatakan bahwa risiko diabetes seringkali juga dikaitkan dengan terganggunya metabolisme tubuh akibat begadang akibat aktivitas hal hal tersebut mengurangi produksi hormon melatonin yang mana mengatur rasa kantuk.

Oleh akibat itu, dia menyarankan orang-orang yang dimaksud dimaksud miliki berat badan berlebih dan/atau faktor keturunan diabetes untuk memperhatikan pola hidup merek jika memang tak sanggup menghindari begadang agar tiada menjadi pasien penyakit kencing manis atau diabetesi.

Baca Juga  Efek Gigitan Nyamuk Wolbachia, Diklaim Mampu Turunkan Penularan DBD

Apalagi, lanjutnya, banyak penderita diabetes yang mana yang terlambat mendapatkan diagnosis terhadap penyakitnya dikarenakan merek tak menyadari bahwa dia sudah menjadi diabetes lalu baru mengetahui hal yang dimaksud saat dia melakukan pemeriksaan kesehatan ketika dirawat pada rumah sakit akibat penyakit lain.

“Menurut International Diabetes Federation (IDF), tujuh dari 10 orang dalam Indonesia tak mengetahui kalau merek itu mengidap diabetes,” ucap Ikhsan.

Check Also

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah pandemi Covid-19

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah Covid-19

Lingkar Post – Publik diminta tidak ada perlu khawatir dengan adanya ancaman infeksi pneumonia mycoplasma …