Lingkar Post – Ibukota – Sekitar 400 petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersatu Kepolisian lalu TNI menertibkan puluhan bangunan yang dimaksud digunakan selama ini dijadikan kafe remang-remang pada kawasan Rawa Malang dan Cilincing pada Rabu.
"Sepanjang saya masih Kepala Satpol PP DKI DKI Jakarta Utara, saya akan lakukan penertiban menjalankan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum juga tak ada tebang pilih," kata Kasatpol PP DKI Ibukota Utara Muhammadong terhadap wartawan di tempat di Ibukota Indonesia Utara, Rabu.
"Jadi total semua bangunan yang digunakan digunakan kami tertibkan sekitar 39 buah," kata Muhammadong.
Petugas membongkar paksa bangunan dengan berbagai alat seperti palu juga lain-lain. Hal itu dijalankan oleh sebab itu warga sekitar resah dengan aktivitas prostitusi hingga proses jual beli minuman-minuman beralkohol tak berizin di area di tempat tersebut.
"Kami membongkar ini lantaran adanya indikasi ada indikasi prostitusi, berjualan minuman keras, kemudian keluhan warga. Karena ada pengaduan-pengaduan masyarakat," kata Muhammadong.
Dia berharap pembongkaran ini menjadi yang dimaksud mana terakhir. Karena itu Muhammadong mengajukan permohonan petugas Satpol PP Ibukota Indonesia Utara selalu siaga memonitor dua lokasi yang tersebut dimaksud agar jangan coba-coba ada yang tersebut mana merancang lagi.
"Tim kami akan memonitor, selanjutnya akan memonitor terus secara berkesinambungan. Kalau masih terjadi penyelenggaraan kembali, ya seperti inilah, kami akan bongkar kembali," kata Muhammadong.
Muhammadong juga mengimbau terhadap seluruh pemilik perniagaan kafe yang dimaksud ada pada koljem dan juga saljem itu supaya menghentikan operasional kafe tak berizin di area area tempat tersebut.
"Karena Satpol PP DKI Ibukota Indonesia sudah pernah dijalankan menyembunyikan dengan garis Satpol PP seperti ini yang mana sanggup sama-sama kita lihat," kata dia.
"Dipersilakan ke kecamatan untuk didata, barangkali siapa yang digunakan mana mau alih profesi, akan difasilitasi supaya usahanya bukanlah merusak generasi muda," kata Muhammadong.