Banyak guru terjebak pinjol ilegal oleh sebab itu minim literasi

Banyak guru terjebak pinjol ilegal oleh sebab itu minim literasi

Lingkar Post – Ibukota Indonesia – pimpinan & Principal Zapfinance Prita Hapsari Ghozie mengungkapkan kurangnya literasi keuangan memunculkan berbagai guru terjerat pinjaman daring (pinjol) ilegal.

Berdasarkan data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kata Prita, sebanyak 42 persen korban dari pinjol ilegal adalah guru. Angka yang dimaksud disebutkan melebihi korban lainnya seperti orang yang dimaksud dimaksud terkena PHK (21 persen), ibu rumah tangga (18 persen), karyawan (9 persen), lalu juga pelajar (3 persen).

Prita menyatakan sebagian pemicu guru terjebak pinjol ilegal, salah satunya akibat penghasilan guru yang digunakan tergolong rendah. "Sementara berbagai keperluan yang digunakan digunakan harus dipenuhi," kata Prita pada diskusi di tempat pada Jakarta, Kamis.

Baca Juga  Tiktok Shop 'Come Back' Hingga Peternak Babi Terlilit Utang

Para guru, kata Prita, juga sebagian berbagai yang tersebut mana merupakan generasi sandwich. "Profesi guru, meskipun mulia, tetaplah manusia kemungkinan besar belaka tergoda oleh gaya hidup lalu kemudahan paylater," ujar Prita.

Selain itu, beberapa pada antara dia itu terpaksa memanfaatkan pinjol untuk membeli perlengkapan mengajar, seperti laptop.

Dia juga mengungkapkan bahwa utang para guru yang tersebut mana terjerat pinjol rata-rata mencapai puluhan jt rupiah per orang, akibat tingginya bunga juga biaya tersembunyi yang mana digunakan tiada dipahami oleh para guru. Tantangan ini makin diperburuk oleh kurangnya literasi mengenai pinjol.

Baca Juga  Advan Sketsa 3 meluncur di dalam Indonesia cocok jadi tablet untuk pemula

"Banyak yang tersebut yang dimaksud teriak ke kami, mengapa pinjaman awalnya Mata Uang Rupiah 5 juta, tapi tanpa peringatan serius menjadi Mata Uang Rupiah 10 juta, atau bahkan Rupiah 20 juta. Setelah kami teliti, ternyata ada biaya tambahan yang digunakan dimaksud tak dipahami ukurannya," katanya.

Prita menjelaskan beberapa guru yang yang disebutkan terjerat pinjol satu seringkali meminjam dari pinjol lainnya, menciptakan lingkaran utang yang tersebut mana sulit diatasi. Dalam beberapa kasus, pribadi guru dapat miliki utang pada belasan pinjol sekaligus.

Baca Juga  Midea Indonesia hadirkan "showroom" terbaru dalam kawasan PIK

Untuk mengatasi permasalahan ini, Prita meluncurkan "Zap Finance Peduli Guru" yang mana akan berlangsung mulai 24 November hingga akhir Desember.

Rencana ini akan melibatkan tujuh kota, termasuk Sleman (Yogyakarta), Semarang (Jawa Tengah), Gunung Kaler (Banten), Depok, Bekasi, Bogor (Jawa Barat), lalu juga akan menyelenggarakan webinar nasional secara daring dalam area DKI Jakarta.

Berdasarkan laporan OJK, nilai penyaluran pinjaman online di Indonesia mencapai Rp18,72 triliun pada Oktober 2022. Pinjaman yang mana disebutkan disalurkan untuk 14,11 jt entitas peminjam.

Check Also

OnePlus 12 resmi debut dengan Snapdragon 8 Gen 3

OnePlus 12 resmi debut dengan Snapdragon 8 Gen 3

Lingkar Post – DKI Jakarta – OnePlus baru hanya sekali mendebutkan ponsel pintar terbarunya OnePlus …