Film horor “Ratu Sihir” angkat mitos Jawa Bahu Laweyan

“Cerita ini diangkat dari folklore (cerita rakyat) tempat Jawa, yang dimaksud dimaksud memang sebenarnya sebenarnya ada beneran,” kata Nugros pada jumpa pers di dalam area Jakarta, Senin.

Bahu Laweyan dikenal sebagai mitos yang mana digunakan tersebar pada rakyat Jawa. Mereka percaya bahwa perempuan dengan ciri Bahu Laweyan akan menghadirkan petaka.

Menurut kepercayaan masyarakat, keberadaan perempuan Bahu Laweyan berjalan tak normal karena pengaruh dari energi negatif atau mahluk halus yang mana digunakan sangat jahat.

Nasib buruk itu rupanya bukanlah isapan jempol belaka bagi sahabat Nugros yang dimaksud tinggal di dalam area Yogyakarta. Kisah sahabatnya tentang Bahu Laweyan yang tersebut mana mencengangkan itu beliau angkat menjadi film "Ratu Sihir" yang mana akan tayang 2024 tersebut.

“Saya punya teman pada Yogyakarta, ia telah terjadi menikah beberapa kali dan juga kebetulan di dalam momen tertentu suaminya meninggal sampai ketiga kalinya. Karena nasib buruk itu ia memutuskan untuk tidaklah menikah lagi, menganggap ada kutukan yang yang disebutkan melekat pada dirinya,” ujar Nugros.

Produser “Ratu Sihir” Susanti Dewi mengungkapkan film itu juga mengangkat tentang isu-isu perempuan, menggambarkan bagaimana orang perempuan hidup pada tempat sedang tuntutan, ekspektasi, juga batasan yang yang dimaksud diciptakan masyarakat.

“Film ini membicarakan tentang perempuan-perempuan Indonesia dengan dinamika mereka, bagaimana pandangan umum terhadap perempuan, lalu kisahnya akan kita balut dengan cerita horor,“ kata Susanti menjelaskan.

IDN Pictures selaku rumah produksi sudah pernah lama mengumumkan para pemeran “Ratu Sihir”, merekan adalah Morgan Oey, Clara Bernadeth, Aurra Kharisma, kemudian Raihaanun.

Hingga ketika ini, para pelakon lalu kru sedang pada tahap persiapan proses syuting yang digunakan akan dilaksanakan di dalam area luar DKI Ibukota dalam waktu dekat.