Related Articles
Tokyo – Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) tengah mengkaji proyek pembangunan jalur kereta di tempat tempat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Sekarang sedang dikaji pengerjaan jalur kereta api dari Balikpapan maupun dalam kawasan IKN sendiri,” kata Menteri Pekerjaan Umum kemudian Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono ditemui dalam Tokyo, Jumat.
Basuki mengatakan pembicaraan itu terjadi saat Presiden JICA menemui dirinya kemudian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam jamuan makan siang di dalam dalam Jakarta dua pekan lalu.
“Presiden JICA datang ke Jakarta, saya juga Menteri Perhubungan makan siang bersama untuk membicarakan itu,” kata Basuki.
Namun belum ada kepastian Jepang akan menggarap studi kelaikan proyek tersebut, sambung dia.
Kepala Otorita IKN juga sudah menandatangani nota kesepahaman pengembangan tiga daerah potensial dalam area Balikpapan, Samarinda serta IKN Nusantara.
“Kemarin Menteri Pertanahan Infrastruktur juga juga Transportasi Jepang juga mengatakan akan menyelesaikan pengkajian pengembangan daerah ini,” kata dia.
Ada empat proyek kereta api yang dimaksud itu calon dibangun pemerintah pada 2025-2029. Keempatnya adalah kereta api bandara, kereta perkotaan di dalam tempat dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), perkotaan dalam dalam Kalimantan kemudian intercity.
Akan dibangun KA Perkotaan Balikpapan-KIPP sepanjang 143,33 kilometer dengan waktu tempuh 88 menit.
Rinciannya, jaringan sepanjang 125,73 kilometer berada pada permukaan tanah, sementara 14,6 kilometer melayang (elevated), juga tiga kilometer pada bawah tanah.
Kereta itu dapat menampung sebanyak 4,5 jt penumpang pada 2040.
Adapun KA Bandara akan menghubungkan Bandara Internasional Sepinggan dengan KIPP. Pemerintah menyiapkan dua alternatif trase.
Pertama, merunut pada kajian 2021, jalur sepanjang 65,5 kilometer dengan waktu tempuh 29,8 menit yang dimaksud dimaksud melintasi empat stasiun.
Rinciannya, 55,7 kilometer di area dalam permukaan tanah, 6,8 kilometer melayang juga tiga kilometer bawah tanah.
Pada 2030, penumpang KA Bandara hal itu diperkirakan mencapai 3,6 jt orang per tahun.
Pada alternatif trase kedua, jalur dibangun sepanjang 44,91 kilometer dengan melintasi tiga stasiun dengan karak tempuh lebih besar besar pendek lantaran mengikuti right of way (ROW) jalan tol ruas Balikpapan-KIPP.
Kereta itu pada 2030 diperkirakan akan mengangkut 2,5 jt penumpang per tahun.
Karena infrastruktur itu membutuhkan pembiayaan besar, Kementerian Perhubungan berencana menggunakan skema kerja serupa pemerintah lalu badan bidang usaha (KPBU) serta konsesi yang dimaksud mana melibatkan pihak dalam juga juga luar negeri.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengusulkan anggaran 2024 sebesar Rp9,8 triliun, termasuk untuk dukungan proyek kereta IKN.
