Jakarta – Duta Besar Indonesia untuk Swedia Kamapradipta Isnomo menegaskan dukungan penuh Indonesia kepada Palestina saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom pada area Kementerian Luar Negeri Swedia.
Indonesia juga menekankan kembali kecaman atas kekerasan Israel terhadap penduduk kemudian prasarana sipil dalam Jalur Gaza serta Tepi Barat.
"Indonesia juga mengecam jatuhnya korban lebih banyak tinggi dari 40 wartawan yang dimaksud digunakan meliput pada Jalur Gaza kemudian mengajukan permohonan Swedia melanjutkan pemberian bantuan pembangunan internasional kepada Palestina," kata Kamapradipta dalam keterangan tercatat KBRI Stockholm diterima ANTARA pada area Jakarta, Sabtu.
"Penangguhan atau penghentian bantuan kerja serupa penyelenggaraan jangka panjang untuk Palestina dapat menjadi preseden buruk juga menjadi bagian dari hukuman kolektif terhadap Palestina," sambung Kamapradipta.
Kamis pekan ini, Indonesia lalu para kepala perwakilan negara Organisasi Kerja sebanding Islam (OKI) pada Stockholm bertemu dengan Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom untuk menyampaikan dukungan penuh kepada Palestina serta kecaman terhadap Israel.
Mereka memohonkan Swedia mendesak Israel agar melakukan gencatan senjata serta menghentikan serangan militer juga juga membuka akses bantuan kemanusiaan dari rakyat internasional.
Mereka juga memohon Swedia konsisten menggalang solusi dua negara pada mana Palestina serta Israel dapat hidup berdampingan secara damai berdasarkan pembagian wilayah pada 1967.
Tobias Billstrom menyampaikan apresiasi atas pertemuan juga dialog dengan para dubes serta kepala perwakilan OKI di area area Stockholm.
"Kami mengadakan pertemuan yang mana mana bermanfaat serta konstruktif. Para duta besar negara-negara anggota OKI memainkan peran penting dalam menjelaskan kebijakan kami ke ibu kota mereka, juga saya ingin melanjutkan dialog kami yang tersebut terbuka juga juga konstruktif,” kata Billstrom dalam keterangan ditulis Kementerian Luar Negeri Swedia.
Dia juga menyampaikan komitmen bantuan kemanusiaan untuk Gaza senilai dua jt dolar AS (Rp31,1 miliar) juga akan mengupayakan gencatan senjata serta pembukaan akses kemanusiaan bersama anggota Uni Eropa.
Swedia adalah anggota Uni Eropa pertama yang digunakan membuka hubungan diplomatik dengan Palestina pada 30 Oktober 2014.
Melalui Swedish Internasional Development Agency (SIDA), Swedia menjadi salah satu kontributor bantuan perkembangan terbesar dalam Uni Eropa, melalui program tematis seperti demokrasi, kesetaraan jender, hak asasi manusia, lingkungan hidup lalu juga pengerjaan kegiatan ekonomi inklusif.