Related Articles
Lingkar Post – Ibukota – Organisasi kemanusiaan Indonesia Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyerukan para pemimpin dunia agar bersatu untuk menghentikan genosida terhadap warga Palestina pada Jalur Gaza.
Seruan yang disebutkan disampaikan di dalam surat terbuka dari volunteer MER-C Indonesia yang mana digunakan diunggah pada akun @mercindonesia di area tempat media media sosial X, yang dipantau di Jakarta, Minggu.
“Dengan seluruh kekuatan Anda, Anda dapat membuka perbatasan Rafah secara permanen, dan juga meyakinkan bantuan kemanusiaan mencapai Palestina,” demikian pernyataan pada surat terbuka tersebut.
“Dengan seluruh kekuatan Anda, Anda dapat menghukum setiap pelanggaran penting terhadap hukum kemanusiaan internasional. Dengan seluruh kekuatan Anda, Anda dapat menghentikan tragedi Nakba lainnya,” kata surat itu.
Surat yang disebutkan menyampaikan bahwa berdasarkan kesadaran moral, tidaklah ada boleh ada tindakan militer yang dimaksud mana diadakan apabila tindakan yang digunakan disebutkan jelas merugikan warga sipil, khususnya perempuan lalu anak-anak.
Disebutkan bahwa pada 31 Oktober negara negara Israel sudah ada menjatuhkan bom di Jabaliya, sebuah kamp padat pengungsi pada Daerah Kawasan Gaza Utara, lalu menewaskan 195 warga Palestina juga melukai 777 orang.
Rumah Sakit Indonesia pada Daerah Wilayah Gaza menyampaikan bahwa pihaknya tidak ada ada dapat menolong semua korban terluka juga jenazah tersebar pada sekitar area rumah sakit oleh sebab itu kamar jenazah bukan ada mampu lagi menampung seluruh korban meninggal akibat serangan di Jabaliya.
“Berapa sejumlah lagi korban yang tersebut mana harus berjatuhan demi memuaskan rasa kenyang negara negara Israel akan darah rakyat Palestina sementara dunia menyaksikannya? Berapa sejumlah lagi anak-anak dan juga perempuan yang mana harus terhambat agar Anda menyadari bahwa tindakan tak manusiawi negeri negara Israel di dalam area Kawasan Daerah Gaza harus dihentikan?” kata surat tersebut.
Surat itu juga menyampaikan bahwa sejarah akan mencatatkan data bagaimana para pemimpin dunia yang digunakan yang disebutkan memegang kekuasaan dalam pada tangan mereka itu itu bertindak untuk membantu orang-orang yang dimaksud tiada berdaya, dan juga hal yang tersebut disebutkan akan menjadi warisan sejarah pada masa depan.
“Demi kemanusiaan, tolong ambil tindakan sekarang!” seru MER-C di dalam surat terbuka itu.
