San Fransisco jadi titik awal stabilisasi hubungan China-AS

San Fransisco jadi titik awal stabilisasi hubungan China-AS

Pertemuan puncak ini sangat penting akibat dapat mengidentifikasi arah serta menyusun cetak biru hubungan China-AS di tempat tempat masa depan

lingkarpost.com – Beijing – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning mengatakan pertemuan Presiden Xi Jinping kemudian Presiden Joe Biden dalam tempat San Fransisco dapat menjadi titik awal stabilisasi hubungan China kemudian Amerika Serikat.

"Kedua belah pihak perlu melakukan upaya-upaya baru untuk mewujudkan visi baru ini dengan mengonsolidasikan tambahan lanjut landasan hubungan bilateral lalu membangun pilar-pilar untuk hidup berdampingan secara damai," kata Mao kepada media dalam dalam Beijing, China, pada Kamis.

Xi bertemu dengan Biden pada Rabu waktu setempat di tempat dalam Filoli Estate, San Francisco, pada area  sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC).

Baca Juga  Pemimpin Rusia tambah 170.000 tentara, militer Rusia pada masa kini 2,2 jt personel

Dalam pertemuan tersebut, Xi  mengatakan negaranya bukan ada berencana mengungguli atau menggeser posisi AS sehingga AS pun seharusnya tidaklah perlu  menekan China. 

Isu-isu ekonomi, perdagangan, investasi, lingkungan, kecerdasan buatan, militer hingga permasalahan Taiwan turut dibicarakan dalam pertemuan kedua pemimpin.

"Pertemuan puncak ini sangat penting oleh sebab itu dapat mengidentifikasi arah kemudian menyusun cetak biru hubungan China-AS dalam masa depan," kata Mao.

"Pertemuan ini merupakan pertemuan bagi kedua belah pihak untuk membangun kepercayaan, menjernihkan keraguan, mengelola perbedaan juga memperluas kerja sama," tambah Mao.

Ia menyebut China berharap AS bekerja identik mengonsolidasikan landasan hubungan bilateral lalu menyokong pertumbuhan hubungan kedua negara yang dimaksud sehat lalu stabil.

Baca Juga  Jumlah turis naik besar setelahnya China terapkan kebijakan bebas visa

"Kedua kepala negara saling bertukar pandangan secara jujur kemudian mendalam. Dengan jelas diuraikan tanggung jawab kedua negara besar tersebut, serta menghasilkan 'visi San Francisco' yang dimaksud yang berorientasi masa depan," ungkap Mao.

Mao menyebut pertemuan yang digunakan disebut pertemuan positif, komprehensif serta konstruktif, yang mana mempunyai arti strategis kemudian luas.

"Presiden Xi menekankan bahwa kedua belah pihak perlu bekerja sejenis untuk membentuk persepsi yang mana itu benar, mengelola perbedaan secara efektif, memajukan kerja serupa yang digunakan hal itu saling menguntungkan, memikul tanggung jawab sebagai negara besar serta menyokong pertukaran rakyat maupun budaya," tambah Mao.

Baca Juga  Solidaritas untuk Palestina, massa mengkritik duduk dalam kota-kota Belanda

Pertemuan selama empat jam dalam San Fransisco yang tersebut berselang setahun dari pertemuan keduanya dalam KTT G20 di dalam area Bali, Indonesia, pada 14 November 2022.

Namun setelah bertemu dengan  Xi, dalam konferensi pers wartawan bertanya kepada Biden apakah dia masih memandang Xi diktator seperti pernah dikatakannya Juni lalu.

Biden menjawab belum mengubah pandangannya terhadap Xi yang tersebut dimaksud dianggapnya diktator.

"Ya. Dia diktator dalam artian dia orang yang dimaksud digunakan menjalankan negara komunis yang mana dimaksud didasarkan pada bentuk pemerintahan yang tersebut yang sebanding sekali berbeda dari kita," kata Biden.

Check Also

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang bisnis untuk perkuat kemitraan

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang usaha untuk perkuat kemitraan

Menurut Abdykarimov, kedua negara terlibat bekerja identik di area berbagai sektor, dari minyak lalu gas, …