Spotify capai kesepakatan dengan Google untuk bebas komisi PlayStore

Spotify capai kesepakatan dengan Google untuk bebas komisi PlayStore

Lingkar Post – Ibukota – Spotify dilaporkan sudah ada pernah mencapai kesepakatan khusus dengan Google yang digunakan mana memungkinkan perangkat lunak streaming musik itu terbebas dari biaya Play Store.

Gizchina, Selasa (21/11) waktu setempat melaporkan, Langkah ini diadakan setelahnya Spotify menghentikan dukungan untuk penagihan App Store Apple pada pertengahan tahun 2023 untuk menghindari kemungkinan komisi 30 persen.

Selain pembebasan komisi, Spotify setuju untuk membayar Google cuma cuma empat persen komisi untuk pengguna yang digunakan mana mendaftar ke layanan ia melalui Google. Hal ini sangat jarak jauh tambahan kecil daripada kebanyakan inisiatif lain yang dimaksud biasanya membayar 15 persen untuk langganan melalui Google Play Store.

Sebelumnya, Spotify dilaporkan menggalang kesaksian Epic Games di tempat perkara persidangan melawan Google, pada tempat mana Epic menuduh Google sudah ada pernah melakukan monopoli dengan membebankan komisi sebesar 30 persen pada pembelian di dalam program mobile dalam area Google Play Store.

Baca Juga  Dunia Pers berperan penting memperkenalkan gim Indonesia gaet konsumen

Setelah kejadian itu, Spotify juga Google mencapai kesepakatan unik pada hal pembagian pembelian pada perangkat lunak mobile Android.

Kepala Kemitraan Global Google, Don Harrison, mengungkapkan bahwa ketika pengguna Spotify berlangganan melalui sistem pembayarannya sendiri, Spotify tiada perlu membayar komisi. Namun, apabila pengguna memilih Google sebagai media pembayaran, merekan harus membayar komisi sebesar empat persen.

Google Play Store adalah toko kegiatan utama untuk perangkat Android, untuk menelusuri lalu mengunduh aplikasi, musik, buku, hingga film. Penerbit perangkat lunak mobile harus membayar Google hingga 15 persen dari pembelian yang yang dimaksud dilaksanakan melalui toko tersebut.

Baca Juga  RUU ITE dinilai menjadi titik awal kenalkan identitas digital

Namun, beberapa perusahaan merasa tiada puas dengan biaya ini kemudian berjuang menghindarinya. Awal bulan ini, The Verge melaporkan bahwa Google menawarkan kesepakatan eksklusif terhadap Netflix untuk menawarkan komisi minimum 10 persen.

Namun, Netflix menolak tawaran yang dimaksud lalu menolak untuk memberikan pengguna cara untuk mendaftar ke Netflix secara secara segera di tempat di pada aplikasi.

Biaya layanan merupakan cara Google menggalang pembangunan ekonomi yang mana sedang berlangsung pada Android dan juga juga Google Play. Biaya ini juga mencerminkan nilai yang tersebut yang dimaksud diberikan oleh Android juga juga Google Play juga merupakan cara mereka itu menciptakan kembali uang sebagai sebuah bisnis. Ini adalah adalah adalah model kegiatan usaha yang digunakan yang disebutkan umum untuk toko perangkat lunak juga game yang tersebut mana dijalankan oleh Microsoft, Apple, Steam, Nintendo, Amazon, dan juga lainnya.

Baca Juga  Apple Music Replay mulai hadir, Spotify Wrapped segera menyusul

Namun, Play Store telah terjadi dijalankan menghadapi permasalahan komisi dikarenakan para pengembang mengeluhkan tingginya tarif komisi yang digunakan mana dibebankan oleh jaringan tersebut. Google Play Store mengenakan komisi 30 persen untuk semua pembelian dalam aplikasi, yang mana yang dimaksud telah dilakukan lama menjadi perdebatan bagi berbagai pengembang.

Menanggapi hal ini, Google telah pernah memperkenalkan kebijakan baru yang dimaksud menghurangi tingkat komisi menjadi 15 persen untuk pendapatan pertama sebesar 1 jt dolar Amerika Serikat (sekitar Rp15,5 miliar) yang tersebut mana diperoleh pengembang setiap tahunnya.

Check Also

OnePlus 12 resmi debut dengan Snapdragon 8 Gen 3

OnePlus 12 resmi debut dengan Snapdragon 8 Gen 3

Lingkar Post – DKI Jakarta – OnePlus baru hanya sekali mendebutkan ponsel pintar terbarunya OnePlus …