Tim Prabowo: Subsidi Adalah Mudarat yang mana Diperlukan

Tim Prabowo: Subsidi Adalah Mudarat yang Diperlukan

lingkarpost.com

Jakarta – Calon presiden kemudian perwakilan presiden Prabowo-Gibran berkomitmen melanjutkan sebagian program subsidi Presiden Joko Widodo, khususnya dalam dalam bidang energi. Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran menyebut subsidi memang membebani anggaran negara, namun tetap dibutuhkan.

“Subsidi menurut kami perlu dilanjutkan, itu adalah dalam tanda petik mudarat yang digunakan diperlukan,” kata Wakil Ketua TKN Eddy Soeparno dalam acara Your Money Your Vote pada tempat CNBC Indonesia, Rabu (15/11/2023).

Eddy menilai program subsidi di area tempat era Jokowi sudah berjalan dengan baik. Prabowo-Gibran, kata dia, berniat melanjutkan program-program yang dimaksud dengan tambahan baik.

Baca Juga  2 Hasil Survei Terbaru Pilpres RI 2024, Anies-Prabowo-Ganjar

“Kebijakan kita adalah keberlanjutan dari kebijakan Pak Jokowi yang dimaksud dimaksud selama ini berhasil, tetapi kita berikan penguatan,” ungkapnya.

Dia mengatakan kebijakan yang digunakan salah satunya adalah pada bidang impor energi lalu subsidi. Dia mengatakan subsidi masih dibutuhkan, sebab setelah Covid-19 daya beli penduduk turun.

“Itu tak ada boleh menurun, lantaran yang mana menggerakan kegiatan sektor ekonomi kita adalah konsumsi,” kata dia.

Maka itu, kata dia, kebijakan subsidi terutama pada yang tersebut mana berhubungan langsung dengan rakyat seperti LPG 3 kilogram serta Pertalite, perlu tetap dipertahankan. Hanya saja, kata dia, Prabowo-Gibran akan berupaya memperbaiki target sasaran penerima.

Baca Juga  Jelang Konser, Chris Martin Pamer Foto "Nyeker" dalam Jakarta

“LPG 3 kg itu paling besar, tapi kebocorannya juga paling besar. Saat ini penggunanya 80% adalah umum mampu, terutama Pertalite,” ujar Eddy.

Untuk memperbaiki ketepatan sasaran pemberian subsidi, Eddy mengatakan Prabowo-Gibran akan menguatkan regulasi. Dia mengatakan akan ada sanksi bagi merekan yang dimaksud digunakan tiada berhak, namun tetap menikmati subsidi tersebut.

“Maka itu yang mana digunakan perlu dikuatkan saat ini adalah regulasi agar ada pengaturan lalu sanksi yang tersebut hal itu jelas siapa berhak menggunakan kemudian juga ketika ada yang mana digunakan tidaklah berhak tapi tetap menggunakan sanksinya tetap ada,” kata dia.

Baca Juga  Segini Jumlah Kendaraan Listrik yang dimaksud Beredar dalam Indonesia, Motor Listrik Masih Dominan

Eddy tak memungkiri bahwa pelarangan pemakaian LPG 3 kg lalu Pertalite bagi sebagian penduduk akan menyebabkan inflasi. Sebab, warga dipaksa untuk membeli BBM yang digunakan lebih besar tinggi mahal seperti Pertamax.

“Artinya ada risiko inflasi, ini menjadi hal yang mana dimaksud perlu dipertimbangkan kemudian membutuhkan kajian mendalam sebelum kita buat peraturan itu,” tegasnya.

Artikel Selanjutnya Warning! Kuota Subsidi BBM, Listrik, LPG 2023 Bakal Jebol

Check Also

Deretan Manfaat Jalan Nyeker seperti Chris Martin Coldplay

Deretan Manfaat Jalan Nyeker seperti Chris Martin Coldplay

lingkarpost.com Jakarta – Vokalis Coldplay, Chris Martin, menghebohkan warganet Indonesia setelah membagikan momen berjalan tanpa …