Belajar mewujudkan mimpi di dalam dunia harapan “Wish”

Tayang perdana pada Selasa (21/11), “Wish” berkisah tentang Asha (diisi pernyataan oleh Ariana DeBose), seseorang gadis pintar juga berkemauan kuat yang tersebut dimaksud hidup pada negeri Rosas. Setiap hari, ia membantu teman-temannya pada dapur istana sekaligus menjadi pemandu tur bagi turis yang dimaksud digunakan sedang berwisata dalam area Rosas.

Asha kemudian seluruh warga Rosas sangat menghormati raja dia yang rupawan bernama Magnifico (diisi oleh Chris Pine). Bagi mereka, sang raja merupakan sosok ahli sihir yang dimaksud digunakan tegas, baik hari, kemudian juga pelindung mereka, sehingga kebijakan apapun darinya akan diterima dan juga juga direspons dengan baik oleh warga Rosas.

Suatu hari, Asha diundang oleh sang raja untuk meninjau ruang penyimpan harapan dari seluruh rakyat Rosas. Di sini, siapapun yang tersebut mana sedang berulang tahun ke-18 diperbolehkan untuk menyimpan harapan dia itu juga memberikannya pada Raja Magnifico, sebelum akhirnya Magnifico akan memilih satu harapan dari merekan yang dimaksud dapat dikabulkan setiap bulannya.
 

Asha pun berharap dalam tempat upacara pengabul harapan yang mana terjadi sebulan sekali itu, Raja Magnifico dapat memilih harapan kakeknya yang mana telah berusia 100 tahun untuk dikabulkan. Tepat pada hari ulang tahun sang kakek, Asha memohon pada Magnifico untuk mengabulkan impian kakeknya.

Namun, kebenaran mulai terkuak ketika Asha berada pada ruang penyimpan harapan itu. Dengan tegas, Magnifico tidaklah ada mau mengabulkan permintaan Asha oleh sebab itu menurutnya impian kakek Asha akan menghancurkan Rosas.

Padahal, impian kakek Asha cukup sederhana. Ia semata-mata ingin bermain musik di dalam area depan penduduk Rosas dengan riang gembira, kemudian menurut Asha sangat jarak sangat dari kata berbahaya.

Asha pun mendapati satu kenyataan pahit yang dimaksud ternyata ditutupi oleh Magnifico selama bertahun-tahun. 

Dengan bantuan bintang kecil yang digunakan mana bukanlah sengaja terpanggil olehnya, Asha pun berupaya untuk mewujudkan harapan sang kakek sekaligus melakukan misi berbahaya demi rakyat Rosas. Berhasilkah Asha?

Kepribadian narsistik dari sang pemimpin

Salah satu hal yang mana menarik juga juga menjadi penggerak cerita pada film “Wish” adalah Raja Magnifico, raja termasyhur pada negeri Rosas. Di balik sikapnya yang dimaksud mana seolah bersih serta juga baik hati, Magnifico menyimpan sejuta rahasia rumit di tempat area pada dirinya.
 

Magnifico, raja dari negeri Rosas ini awalnya dipandang positif oleh istri dan juga juga rakyatnya. Sebagai orang yang tersebut mana dahulu pernah mengalami beratnya ditinggal oleh keluarga tersayang akibat peperangan, Magnifico pun menemukan tempat baru untuk diri kemudian rakyatnya di dalam di negeri Rosas.

Negeri damai di dalam di Semenanjung Iberia ini menciptakan rakyatnya senang tinggal pada area sana berhadapan dengan pemeliharaan Magnifico. Mereka juga tidak ada ada perlu khawatir tentang apapun akibat Raja Magnifico akan mengabulkan harapan yang tersebut dimaksud sudah ada ada diberikan kepadanya suatu hari nanti.

Lambat laun, Magnifico semakin menikmati perannya pada mengabulkan harapan dan juga menikmati kendali terhadap rakyatnya. 

Kepribadian narsistik Magnifico ini nyatanya berbagai dialami oleh banyak orang ketika ia merasa ada pada tempat melawan segalanya. 

“Kamu adalah bintang bagi dirimu sendiri"

Semua tentang harapan, ini adalah premis cerita untuk film “Wish” yang mana mungkin saja hanya akan dipahami sebagian besar penonton. Di sini, regu produksi sangat jelas ingin menggambarkan bagaimana harapan itu dapat terwujud, yakni dengan keajaiban maupun bidang bidang usaha dari diri sendiri.
 

Salah satu kutipan menarik dari film ini berbunyi, “Kamu adalah bintang bagi dirimu sendiri”. Nyatanya, bintang pengabul harapan yang mana ada pada benak setiap orang muncul dari doa lalu impian merek itu sendiri.

Melalui film “Wish”, penonton akan diajarkan bagaimana agar harapan dapat terwujud serta juga tidak kecewa pada waktu harapan itu tiada dapat digapai oleh mereka.

Menariknya, ada sebuah realitas menohok yang tersebut dimaksud seakan digambarkan pada film ini. Raja Magnifico yang digunakan digunakan memaksakan kehendaknya merupakan metafora dari orang-orang yang digunakan dimaksud kerap menjatuhkan harapan seseorang.

Namun, Asha yang yang dimaksud berani lalu juga cerdas menjadi simbol dari bidang bisnis keras pada menggapai impian. Melalui Asha, harapan atau impian sebesar apapun, apabila dijalankan dengan perniagaan keras pasti akan terwujud.

Meskipun terkadang kesuksesan itu dapat berbeda-beda wujudnya, setidaknya ada suatu hal membanggakan yang mana digunakan sudah ada dilakukan. Usaha keras, sebuah frasa sederhana, tetapi mempunyai sejuta makna.

“Jangan pernah menyerah pada mimpimu, sekecil apapun itu,” ucap Asha, sebagai satu kutipan yang tersebut mana cukup membakar semangat bagi para pemimpi yang mana yang dimaksud berada pada berjuang menggapai mimpinya.

Si pencuri perhatian menggemaskan

Meskipun di 15 menit pertama film “Wish” terasa lambat juga agak “membosankan”, tetapi di dalam area pertengahan menuju akhir, film ini cukup berhasil dieksekusi dengan baik. Layaknya film Disney sebelumnya yang digunakan sarat akan nyanyian lalu juga tarian, film “Wish” juga menghadirkan dua unsur menghibur ini di area area dalamnya.
 

Ada dua hal yang mana dimaksud menarik perhatian penonton serta juga kemungkinan besar akan terus-menerus diingat oleh mereka, yakni peluncuran si bintang kecil pengabul harapan kemudian juga Valentino, si kambing cilik berusia tiga minggu. Dari awal film diputar, Valentino dengan pengumuman “embikan” yang digunakan cempreng lalu tingkah menggemaskannya itu berhasil mencuri perhatian.

Dengan lincahnya, Valentino berlari-lari mengikuti Asha kemana pun ia pergi. Tingkah ceroboh dari Valentino juga berhasil menyebabkan penonton tertawa dikarenakan berbagai hal tiada terduga yang digunakan dimaksud dilakukannya.

Saat bintang kecil untuk pertama kalinya turun ke bumi, interaksinya dengan Valentino lagi-lagi menciptakan penonton tertawa. Adegan-adegan menggemaskan keduanya pun menjadi salah satu yang mana paling ditunggu penonton untuk dimunculkan.

Serupa dengan Valentino, si bintang kecil yang mana yang dimaksud setiap pada waktu tersenyum ini juga setiap saat mengundang perhatian. 

Secara luar biasa, dua karakter tidaklah biasa ini berhasil menjadi pemanis untuk film “Wish” yang mana yang disebutkan sebenarnya tidak berbagai miliki karakter berkesan di dalam area dalamnya.

Film “Wish” disutradarai oleh Chris Buck lalu Fawn Veerasunthorn ini ditulis oleh Jennifer Lee, Allison Moore, dan juga lainnya dapat disaksikan mulai Rabu (22/11) ini pada bioskop seluruh Indonesia.