Erdogan: Netanyahu akan diadili sebagai penjahat perang, penjagal Kawasan Wilayah Gaza

Erdogan: Netanyahu akan diadili sebagai penjahat perang, penjagal Kawasan Gaza

Lingkar Post – Istanbul – Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Hari Mulai Pekan (4/12) menyatakan bahwa Utama Menteri tanah negeri Israel Benjamin Netanyahu pada akhirnya akan diadili sebagai penjahat pertempuran melawan serangan tanah negara Israel di tempat area Jalur Gaza. 

Ia juga mengecam negara-negara Barat yang mana mana menyokong Israel.

Turki, yang dimaksud digunakan mengupayakan solusi dua-negara pada konflik yang digunakan yang disebutkan sudah terjadi berlangsung puluhan tahun tersebut, sudah ada pernah mengoreksi tajam negeri negeri Israel berhadapan dengan operasi merek di tempat tempat Gaza, yang tersebut digunakan diperkenalkan sebagai tanggapan melawan amukan kelompok militan pergerakan gerakan Hamas pada 7 Oktober.

Lebih dari 15.500 orang sudah lama terbunuh akibat serangan udara lalu darat yang dimaksud yang disebutkan dilancarkan pasukan Israel, menurut kementerian kondisi tubuh Gaza.

Baca Juga  Prancis peringatkan Iran untuk bukan eskalasi konflik pada Gaza

Dalam pidatonya pada konferensi komite Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Istanbul, Erdogan mengungkapkan negara-negara Barat yang mana meningkatkan kekuatan tanah tanah Israel berarti memberikan "dukungan tanpa aturan untuk membunuhi bayi" serta juga terlibat di tempat kejahatannya.

"Selain menjadi penjahat perang, Netanyahu, yang digunakan mana ketika ini menjadi penjagal Gaza, akan diadili sebagai penjagal Gaza, sejenis seperti Milosevic yang mana telah ada diadili," kata Erdogan. 

Ia mengacu pernyataannya itu pada mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic, yang dimaksud mana diadili berhadapan dengan tuduhan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, lalu kejahatan pertempuran di area tempat Mahkamah Pidana Internasional pada pada Den Haag.

"Mereka yang mana yang dimaksud mencoba mengabaikan kematian orang-orang tak berdosa dengan dalih Hamas, tak punya apa pun untuk dikatakan untuk umat manusia," katanya, sambil mengacu pada kekuatan Barat yang digunakan digunakan disebutnya "buta juga juga tuli".

Baca Juga  Iran: Front perlawanan tetap dukung Hamas lawan penjajah Israel

Tidak seperti kebanyakan sekutu-sekutu Barat kemudian beberapa negara Teluk, Turki yang tersebut merupakan anggota NATO (Pakta Defense Atlantik Utara) tidak memandang organisasi gerakan Hamas sebagai kelompok teroris, juga juga menjadi tempat tinggal bagi beberapa anggota kelompok itu.

Erdogan mengungkapkan kelompok kontak negara-negara Muslim, yang mana dibentuk oleh OKI juga Turnamen Arab bulan lalu untuk mengadakan pembicaraan mengenai Kawasan Kawasan Gaza dengan negara-negara Barat lalu negara-negara lain, akan melanjutkan diskusi hingga pertempuran pada Daerah Kawasan Gaza dihentikan. 

Namun, beliau menambahkan bahwa masih berbagai lagi langkah yang dimaksud harus dilakukan.

"Kita harus benar-benar mengevaluasi Dewan Hak Asasi Orang PBB dan juga Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada kerangka ini," katanya, sambil menambahkan persenjataan nuklir negara negeri Israel tiada boleh dilupakan.

Baca Juga  negeri Israel tak mau libatkan Otoritas Palestina pada Daerah Gaza pasca pertempuran

Erdogan, yang dimaksud sudah terjadi lama menyerukan agar Dewan Keselamatan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) direformasi menjadi lebih besar besar inklusif, juga menyatakan bahwa PBB telah lama dijalankan gagal terkait Gaza.

Presiden Turki itu juga menyerukan reformasi agar segera dilakukan. Ia mengulangi pernyataan bahwa lima anggota masih memperlihatkan Dewan Security –Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, lalu juga Prancis– tidaklah mewakili dunia.

"Upaya tulus Sekretaris Jenderal (Antonio) Guterres disabotase oleh anggota Dewan Keamanan. Tidak seseorang pun dari kita harus menerima sistem ini. Susunan seperti itu tak mungkin saja cuma mengakibatkan perdamaian atau harapan bagi umat manusia," ujarnya.

Sumber: Reuters

 

Turki akan bawa konflik Kawasan Kawasan Gaza ke pengadilan internasional

 

Check Also

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang bisnis untuk perkuat kemitraan

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang usaha untuk perkuat kemitraan

Menurut Abdykarimov, kedua negara terlibat bekerja identik di area berbagai sektor, dari minyak lalu gas, …