OJK catat kinerja keuangan Solo Raya positif triwulan III tahun 2023

OJK catat kinerja keuangan Solo Raya positif triwulan III tahun 2023

Ini tercermin dari pertumbuhan dalam masing-masing sektor industri keuangan dengan likuiditas serta juga permodalan yang digunakan itu memadai serta profil risiko terjaga

lingkarpost.com – Solo – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja keuangan pada wilayah Solo Raya tumbuh positif hingga triwulan III tahun 2023 menyusul membaiknya kondisi perekonomian usai pandemi COVID-19.

Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di tempat dalam Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan OJK menilai kondisi industri jasa keuangan (IJK) di area tempat wilayah Solo Raya terjaga stabil dengan mencatatkan kinerja lalu juga pertumbuhan positif sampai dengan September 2023.

Baca Juga  Satgas Pasti hentikan 1.000 pinjol ilegal setiap tahun

"Ini tercermin dari pertumbuhan di area area masing-masing sektor industri keuangan dengan likuiditas juga permodalan yang digunakan memadai serta profil risiko yang digunakan terjaga," katanya.

Berdasarkan data statistik keuangan pada area wilayah Solo Raya, pihaknya mencatat posisi September 2023 stabilitas sektor perbankan tetap terjaga lalu tumbuh secara year on year (yoy).

Baca Juga  LPPI imbau pelaku bidang keuangan untuk waspadai tantangan teknologi

Ia mengatakan untuk aset perbankan naik sebesar 5,87 persen menjadi Rp117,50 triliun dari sebelumnya Rp111,63 triliun.

Sedangkan untuk kredit perbankan juga tumbuh sebesar 3,95 persen atau mengalami peningkatan sebesar Rp4,02 triliun, yakni dari Rp101,753 triliun pada September 2022 menjadi Rp105,775 triliun pada September 2023.

Selanjutnya, untuk dana pihak ketiga (DPK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 2,87 persen dari Rp88,57 triliun pada September tahun 2022 menjadi Rp91,11 triliun pada bulan yang dimaksud mana sebanding tahun 2023 ini.

Baca Juga  OJK minta konversi bank syariah difokuskan pada pengembangan bidang usaha

Sementara itu, dikatakannya, likuiditas perbankan dalam wilayah Solo Raya pada September 2023 masih terjaga dengan loan to deposit ratio (LDR) pada bilangan bulat 116,10 persen serta rasio nonperforming loan (NPL) sebesar 8,67 persen.

"Untuk nominalnya sebesar Rp9,17 triliun. Dari sisi sektor penyumbang NPL terbesar periode September 2023 adalah industri pengolahan sebesar 21,13 persen," katanya.

Check Also

Rupiah melemah tipis seiring bursa nantikan rilis data tenaga kerja Negeri Paman Sam

Rupiah melemah tipis seiring bursa nantikan rilis data tenaga kerja Negeri Paman Sam

Lingkar Post – Ibukota – Rupiah pada akhir perdagangan hari Hari Hari Jumat melemah tipis …