Sejumlah fakta menarik tentang Coldplay

Sejumlah fakta menarik tentang Coldplay

lingkarpost.com – Jakarta – Coldplay untuk pertama kalinya menyambangi kemudian akan segera menghibur para fans-nya dalam Indonesia pada Rabu malam dalam Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, untuk turnya “Music of The Spheres World Tour 2023”.

Sebelum menikmati konsernya, mari simak beberapa fakta menarik band dengan syarat Inggris itu yang digunakan hal tersebut mungkin belum pernah diketahui sebelumnya.

Pertama dibentuk

Coldplay adalah sebuah band rock alternatif selama Inggris, yang dimaksud dibentuk di dalam tempat London pada tahun 1997. Mereka beranggotakan Chris Martin (vokal, gitar, piano), Guy Berryman (bass), Jonny Buckland (lead guitar) serta Will Champion (drum).

Mereka bertemu satu identik lain pada bulan September 1996 di area tempat Ramsay Hall (aula tempat tinggal) di area dalam University College London.

Baca Juga  4 Aksi Menarik Coldplay di dalam RI, Nyeker hingga Pinjam Seratus

Pernah punya lima personel

Legenda tenis Roger Federer dikabarkan pernah menjadi personel kelima dari Coldplay, memainkan perkusi.

Sang vokalis Chris Martin pernah memperkenalkan Federer sebagai mantan anggota band, pada sebuah konser pada Swiss.

"Pada tahun 1996 kami miliki lima anggota, dengan anggota kelima memainkan perkusi. Dia bersama kami sekitar tiga bulan, lalu kemudian dia berkata, 'Saya akan menjadi pemain tenis terhebat sepanjang masa'," ujar Chris.

Mendukung Palestina

Coldplay sudah sejak lama menyatakan dukungannya untuk Palestina. Setidaknya, dukungan pertama dia terlihat pada tahun 2011 silam.

Saat itu, akun resmi Coldplay di tempat dalam Facebook menyerukan kepada pengikutnya untuk mendengarkan lagu berjudul “Freedom for Palestine”, sebuah lagu yang dimaksud hal tersebut diinisiasi gerakan One World.

Baca Juga  Grup band Caffeine turut ramaikan di malam hari Gernas BBI dalam Pusat Kota Tua

Unggahan itu kemudian menuai pro kontra antara penggemar pro-Palestina lalu pro-Israel, hingga akhirnya diblokir oleh pihak Facebook setelah menerima banyak pengguna melaporkannya sebagai konten “abusive”.

Lagu “Arabesque” juga merupakan hasil kolaborasi dengan musisi dengan syarat Palestina bernama Le Trio Joubran.

Tolak jutaan dolar

Di masa lalu, Coldplay pernah menolak tawaran kontrak jutaan dolar dari Gatorade, Diet Coke, juga Gap, yang mana digunakan masing-masing ingin menggunakan lagu "Yellow", "Trouble", dan juga juga "Don't Panic”.

Terlepas dari popularitas merek yang tersebut hal itu mendunia, band ini tetap protektif terhadap pengaplikasian musik merekan dalam media, dengan menolak “menjual” lagu merek untuk dukungan produk.

Baca Juga  Rossa boyong Ryeowook "Super Junior" tampil di tempat konsernya bulan depan

Menjual tambahan dari 100 jt album

Coldplay telah dilakukan lama memasarkan tambahan banyak dari 100 jt album pada area seluruh dunia serta memenangkan 7 piala Grammy Awards sejak debutnya, "Parachutes," dirilis pada tahun 2000, sebagaimana dilaporkan Variety, beberapa waktu lalu.

Penghasilan

Menurut Billboard, Coldplay sudah pernah meraup tambahan dari 500 jt dolar Amerika Serikat (sekitar Rp7,7 triliun) dalam berbagai tur, dengan “A Head Full of Dreams Tour 2016” lalu “Music of the Spheres World Tour 2022” yang digunakan itu menduduki peringkat 10 besar tur terlaris sepanjang masa versi Billboard.

Angka ini belum termasuk turnya yang digunakan mana sedang berlangsung saat ini “Music of The Spheres World Tour 2023”.

Check Also

Neida ajak teman dekatnya berkolaborasi hadirkan “Menunggu Tenang”

Neida ajak teman dekatnya berkolaborasi hadirkan “Menunggu Tenang”

Lingkar Post – Ibukota Indonesia – Neida Aleida menghadirkan karya terbarunya "Menunggu Tenang" setelahnya dua bulan …