Gemar ‘nongkrong’ picu rakyat Indonesia memilih makan di area pada restoran

Gemar ‘nongkrong’ picu rakyat Indonesia memilih makan di dalam restoran

Lingkar Post – DKI Jakarta – Pelaku kegiatan bidang usaha food and beverage atau kuliner yang mana yang disebutkan menjabat sebagai General Manager Marketing Eatwell Culinary Indonesia Dwi Rahayu menyatakan bahwa kebiasaan warga Indonesia yang mana dimaksud senang berkumpul mengupayakan penduduk tambahan tinggi suka dine in atau makan secara secara langsung pada area restoran.

"Mau tiada mau harus diakui bahwa sekalipun orang bicara tentang sekarang semua serba online dan nyaman belanja online dan sebagainya, tetapi tak mampu dipungkiri bahwa kenyataannya nature orang Indonesia atau kebiasaan orang Indonesia adalah ngeriung atau kumpul," kata Dwi, ditemui di Ibukota Indonesia Selatan, Rabu.

Baca Juga  Siasati cabai agar tidak ada cepat busuk dengan simpan di tempat tempat kering

Dwi yang tersebut pada waktu ini mengatur tiga brand restoran yang dimaksud menyatakan bahwa dine in berkontribusi sekitar 90 persen menghadapi pendapatan restorannya pada waktu ini.

"Kami juga jualan melalui ojek online, namun memang benar sebenarnya sumbangsih (pendapatan) tertinggi itu datang dari dine in (makan dalam di tempat)," kata Dwi.

Meskipun sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, namun sekarang ini Dwi optimistis kebiasaan dine in akan semakin bergeliat.

Baca Juga  Kemenparekraf dukung industri kuliner Indonesia dalam IndoStar Pitching Day

Menurutnya, restoran yang tersebut yang disebutkan terletak di dalam tempat pada mall menjadi salah satu destinasi utama warga Jabodetabek, terlebih pada waktu akhir pekan.

"Kalau pada mall makan bisa, anak main bisa, shopping bisa, ngopi bisa, apalagi orang DKI Ibukota Indonesia emang mau shopping lalu makan pada tempat yang dimaksud mana berbeda? Habis waktunya di jalan," ujar Dwi.

Pada akhirnya, kata Dwi, warga DKI Ibukota serta juga kebanyakan warga pada berbagai area penyangga akan memilih menghabiskan waktu pada area satu tempat yang mana dimaksud sejenis namun dapat melakukan sebagian aktivitas.

Baca Juga  Resep menimbulkan brownies cokelat ala Gordon Ramsay

Ia yakin bidang bidang usaha kuliner akan semakin bergeliat pada tahun 2024 mendatang lantaran tiga pertimbangan.

"Pertama kompetitor itu tumbuhnya luar biasa, kedua di area tempat manapun ada tempat makan baru itu pasti 'digeruduk', ketiga didukung dengan perkembangan media sosial jadi warga kalau udah bicara kesulitan hidden gem (permata tersembunyi) itu dikejar," kata Dwi.

Check Also

Sasa ramaikan event otomotif “Decemblar Kustom Weekender” di dalam di Ancol

Sasa ramaikan event otomotif “Decemblar Kustom Weekender” di dalam Ancol

Lingkar Post – Ibukota – Korporasi makanan juga bumbu masakan, PT Sasa Inti menyapa penggemar …