Lingkar Post – Ibukota Indonesia – pemerintahan Pusat Perkotaan Ibukota Barat (Pemkot Jakbar) mempertemukan dua kepala sekolah yang yang disebutkan muridnya terlibat aksi pembacokan di Jalan Kyai Tapa, Grogol Petamburan pada hari terakhir pekan (10/11).
Kepala Suku Dinas Pendidikan (Kasudindik) Jakbar, Junaedi menyampaikan undangan untuk mempertemukan dua kepala sekolah ini sebagai aksi lanjut aksi pembacokan yang digunakan dilaksanakan dua pelajar SMK Islam Perti terhadap individu pelajar SMK Trikora.
"Ya untuk permasalahan itu kita anggap telah terjadi clear ya. Kepala sekolah dari dua sekolah itu telah dilakukan kita undang hari ini," kata Junaedi pada waktu dihubungi di Jakarta, Rabu.
Junaedi mengungkapkan konferensi itu memunculkan kesepakatan bahwa pelajar kedua sekolah yang tersebut disebutkan harus bersahabat serta juga menghilangkan sekat-sekat permusuhan.
"Tindak lanjutnya, mereka, dua sekolah itu harus bersahabat, hilangkan sekat-sekat permusuhan," imbuhnya.
Mulai besok, kata Junaedi, kedua sekolah yang digunakan disebutkan akan berkoordinasi untuk saling berkunjung.
"Hari ini bertemu kepala sekolah juga juga para wakilnya bertemu dengan saya di dalam pada kantor. Besok juga seterusnya mereka itu telah terjadi saling berkoordinasi, saling berkunjung," ujar dia.
Lebih lanjut, kata Junaedi, pihaknya juga mengundang kepala sekolah SMK swasta di area tempat Jakbar untuk mengkaji langkah-langkah nyata agar kejadian sejenis tidak berulang.
"Hari ini tadi jam 10.00 WIB, kita undang juga kepala sekolah-kepala sekolah SMK swasta untuk mengeksplorasi langkah antisipasi. Langkahnya apa, saya pikir kita bentuk satuan tugas (satgas)," kata Junaedi.
Satgas tersebut, kata Junaedi, akan segera dibentuk serta juga bekerja sebagai mitra strategis Polres Metro Jakbar."
Satgas ini nanti sebagai mitra kerja kepolisian. Jadi nanti pihak kepolisian akan membimbing," kata Junaedi.
Mengenai tanggal pembentukan, Junaedi menyampaikan pada minggu ini satgas telah ada terbentuk juga minggu depan telah ada mulai bekerja aktif.
"Minggu ini sudah ada ada disiapkan ya (satgas). Akhir Pekan depan telah ada mulai bekerja. Kita juga persiapan alat komunikasi nanti untuk satgas ini pada awal Desember gitu," kata Junaedi.
Diketahui, Kartu DKI Ibukota Indonesia Cerdas Plus (KJP Plus) dari kedua pelajar SMK Islam Perti berinisial AP (17) kemudian PAF (17) yang mana menjadi dituduh pembacokan sudah ada pernah dicabut juga juga merekan juga telah ada dikeluarkan dari sekolah.
Sebelumnya, Polisi menangkap dua siswa SMK Islam Perti berinisial AP (17) lalu PAF (17) yang tersebut digunakan melakukan pembacokan terhadap siswa dari SMK Trikora berinisial MR (16).
Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharram Wibisono mengatakan, kejadian itu bermula ketika pada hari terakhir pekan (10/11), korban sedang melintas pada Jalan Daan Mogot dari arah Roxy menuju arah barat hingga bertemu dengan para pelaku pada lampu merah Grogol.
"Karena perselisihan (saling ejek) ini pelaku kemudian mengejar korban, yang tersebut dimaksud dalam area mana korban juga berboncengan dengan dua orang," kata Wibisono di dalam jumpa pers pada Selasa.
Ketika dibonceng, kata Wibisono, secara tanpa peringatan pelaku menghampiri kemudian segera melakukan pembacokan ke punggung sebelah kiri korban.
"Setelah dibacok, kendaraan motor yang digunakan yang dimaksud dikendarai korban oleng juga terjungkal sehingga memunculkan luka lebih banyak sejumlah parah," kata Wibisono.
Korban, kata Wibisono, akhirnya terjungkal dari kendaraan roda dua yang tersebut dimaksud dikendalikannya juga menabrak trotoar yang dimaksud ada dalam area Jalan Kyai Tapa.
"Akibat pembacokan juga jatuh dari kendaraan beroda dua motor, korban mengalami luka yang mana cukup parah," ujar dia.